Sejarah Makassar Dari Penulisan FRANCOIS VALENTJN


FRANCOIS VALENTJN, PIONIR PENULISAN SEJARAH MAKASSAR. 

 Francois Valentjn lahir di Dordrecht, tanggal 17 April 1666. Pada umur 19 memulai kerja dengan VOC di Oost Indie.  Mulai menulis dan menerbitkan serial Oud en nieuw Oost-Indiën 1724-1726. Pada tahun 1727 Francois Valentjn meninggal di Den Haag. 

Dalam volume Francois Valentjn (Volume 3 Part 2 Macassar) ini juga disisipkan sejumlah lukisan, lukisan yang bersifat naturalis. Lukisan-lukisan yang disajikan dalam dekskripsi tentang Makassar tampaknya mencerminkan keadaan yang sebenarnya jika dibandingkan dengan lukisan-lukisan di buku lainnya. Lukisan lanskap Makassar seperi Somboepo [Sombaopoe] terlihat alamiah (mempertimbangkan ukuran dan kontur dalam lukisan). Salah satu lukisan masih terlihat bertarikh 1636. Boleh jadi ini adalah lukisan tertua tentang salah satu titik di pantai Makassar.


Dalam volumenya tentang Makassar, Francois Valentyn mendeskripsikan dengan detail tentang tahapan-tahapan perang sebelum Bongaja Contract maupun sesudahnya. Hal yang penting Francois Valentyn diduga masih bertemu dengan Aroe Palakka (sebagai nara sumber?). Sebagai pejabat VOC, Francois Valentyn tidak hanya memiliki akses ke dokumen-dokumen lama dan baru VOC tetapi juga telah memanfaatkan Daghregiste (catatan hari Casteel Batavia). 

Francois Valentyn diduga telah membaca sejumlah warisan kerajaan/kesultanan Gowa melalui dokumen (aksara) lontara. Oleh karenanya, Francois Valentyn juga tidak mengabaikan bagaimana proses awal masuknya Islam di Makassar yang didahului oleh orang-orang Moor (yang basisnya cukup menyebar mulai dari Sumatra dan Jawa). Lalu kemudian pada tahun 1605 muncul Datuk Bendang seorang Melayu Kotatengah dari Sumatra (Westkust) yang melanjutkan syiar Islam. 

SEDIKIT TENTANG ORANG MOOR

Orang Moor adalah orang-orang dari Laut Tengah yang beragama Islam yang banyak ditemukan di pesisir utara Afrika dan selatan Eropa. Orang-orang Moor adalah pelaut-pelaut ulung dan pedagang-pedagangan yang menyatu dengan penduduk lokal di berbagai tempat. Konon, orang-orang Moor (Bani Umaiyyah) yang menyebarkan agama Islam ke Eropa (Spanyol) di jaman lampau. Orang-orang Moor sangat intens memperkuat kerajaan-kerajaan lokal di nusantara (terutama di Sumatra) termasuk munculnya kesultanan-kesultanan di Acjeh. Kerajaan-kerajaan di sepanjang pantai barat Sulawesi menurut Francois Valentyn adalah subyek orang-orang Moor.

(Di kutip dari Berbagai sumber)

Comments

Popular posts from this blog

APPABOTTINGENG RI TANAH UGI II( PERKAWINAN DI TANAH BUGIS )

Mahar Bugis ( Dui Pappenre )

FILSAFAT ORANG BUGIS SEBELUM MERANTAU ( TIGA UJUNG )