Makna Bhineka Tunggal Ika Bagi Bangsa dan Negara








Makna Bhineka Tunggal Ika Bagi Bangsa Dan Negara

    Perbedaan suku, pekerjaan, bahasa, agama, ras, dan jenis kelamin bukanlah halangan bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Bangsa Indonesia harus merajut persatuan dalam kehidupan sehari-hari dengan perilaku saling menghargai tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, wawrna kulit dan lain-lain. kesadaran yang dilandaskan kepada semangat Bhineka Tunggal Ika masih menjadi sesuatu yang sangat penting.
    
    Dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, rakyat Indonesia dilarang untuk melakukan deskriminasi dengan dasar perbedaan suku, bentuk wajah, warna kulit, agama dan lain seagainya. semua masyarakat Indonesia diharapkan memiliki kesadaran untuk saling menghargai dan menjaga persatuan dan kesatuan dengan menanamkan semboyang "Bhineka Tunggal Ika" dalam hati.

Prinsip - Prinsip Bhineka Tunggal Ika 

    Sebagai semboyan pemersatu bangsa, Bhineka Tunggal Ika memiliki prinsip - prinsip sebagai berikut:
1.    Common Deminator,
       Prinsip ini menyatakan bahwa Bhineka Tunggal Ika merupakan alat untuk mencari persamaan                diantara perbedaan yang ada.
2.    Tidak formalistis,
       Bhineka Tunggal Ika tidaklah formalistis, akan tetapi bersifat universal dan menyeluruh.
3.    Tidak Enklusif,
       Bhineka Tunggal Ika bersifat inklusif sehingga terbuka untuk semua kelompok masyarakat yang            ada di negara Republik Indonesia, secara tidak langsung, prinsip ini mengehendaki kelompok                mayoritas tdiak melakukan pemaksaan atas kelompok minoritas.
4.    Konvergen, 
       Prinsip ini mengharuskan semua konflik yang terjadi karena disebabkan oleh perbedaan haruslah           dicarikan satu titik temu dalam satu kepetingan. Lawan dari prinsip konvergen adalah divergen               yaitu membuka untuk banyak kepentingan.


Implementasi Bhineka Tunggal Ika 

1.     Mengedepankan kepentingan bersama.
2.     Menfasilitasi hal - hal yang bersifat pluralistik.
3.     Saling menghormati perbedaan pandangan.
4.     Musyawarah untuk mufakat.
5.     Kasih sayang kepada sesama dan rela berkorban.

( Dari Berbagai Sumber )

Comments

Popular posts from this blog

APPABOTTINGENG RI TANAH UGI II( PERKAWINAN DI TANAH BUGIS )

Mahar Bugis ( Dui Pappenre )

FILSAFAT ORANG BUGIS SEBELUM MERANTAU ( TIGA UJUNG )