Sulit. Hanya Tsunami Politik Yang Bisa Kalahkan Incumbent




Pernakah anda berpikir dengan mudah mengalahkan incumbent/petahana? karena mungkin anda adalah seorang oposisi atau anda adalah salah satu korban dari kebijakan seorang petahana. Dalam kontestasi pemilihan, jika didalamnya ada incumbent atau petahana kita akan memulai pertarungan dengan kekalahan 2-0. 

Baca Juga : PERINGATAN Banyak Pendukung Belum Tentu Menang Pemilihan 

Kenapa 2-0. Sebab satu petahana memiliki struktur jaringan yang sudah sangat kuat yang bisa dikatakan dimulai dari tingkatan Rukun Tetangga atau RT. Kedua adalah petahana sudah memiliki tingkat popularitas diatas 40 %. Sehingga tanpa kita perkenalkanpun calon petahana setidaknya akan dikenal oleh pemilih sudah diatas 40 %. 

Sulitkah Untuk Membalikkan Keadaan ?

Membalikkan keadaan menjadi 2-3, atau dalam skor sepak bola di sebutkan comeback dari ketertinggalan adalah sebuah hal yang cukup sulit. Jika seorang lawan bukan merupakan petarung sejati. Celakanya lagi terkadang kita tak hanya melawan petahana tetapi calon - calon lain yang juga berusaha untuk mengalahkan incumbent yang membuat suara semakin terbagi dan malah bisa menguntungkan petahana yang sudah memiliki modal kuat yang telah dijelaskan tersebut.

Baca Juga : Cara Mudah Menjadi Team Yang Sukses Memenangkan Calon

Lalu apa itu tsunami politik ?

Tsunami politik muncul menjadi suatu istilah ketika peristiwa kekalahan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok pada Pilgub DKI Jakarta oleh Pak Anies Baswedan, dikarenakan adanya peristiwa pada waktu itu yang membuat posisi pak ahok yang pada awalnya sulit untuk dikalahkan karena pak ahok adalah incumbent yang memiliki prestasi yang cukup baik.

Peristiwa penistaan agama dianggap sebagai tsunami politik. Karena adanya perlawanan yang besar yang cukup untuk mempengaruhi pemilih yang pada awalnya cenderung ke petahana berbalik mendukung pasangan lain. Yang membuat seluruh lembaga survey yang memprediksi kemenangan pak Ahok akhirnya buyar disebabkan tsunami politik.

Baca Juga : Perbedaan Black Campaign Dan Negative Campaign

Apakah Tsunami Politik Bisa Berlaku Didaerah ?

Tsunami politik sebenarnya sudah banyak dan sering dilakukan, tapi gelombangnya tidak cukup besar, terkadang team sukses melakukan negatif campaign atau kampanye negatif yang cenderung memunculkan sisi negatif dari calon petahana ataupun Incumbent. Terkadang team sukses lawanpun harus menciptakan Black Campaign yang sifatnya mengada - ada demi sebuah gelombang besar yang bisa menghantam popularitas dan elektabilitas petahana.

Di daerah kecenderungan petahana yang masih mampu mengontrol pemberitaan di media dan issu politik yang belum mampu dikelola dengan baik oleh team menjadi sebuah kekurangan di bandingkan beberapa wilayah yang memang cukup menjadi perhatian publik dan menjadi berita nasional. Sehingga cenderung mampu menciptakan gelombang yang besar seperti tsunami yang menghujam.

Baca Juga : Politik Uang, Salah Satu Jalan Ninja Untuk Memenangkan Pilkada

Selalu ada harapan untuk menawarkan program yang realistis dan menjadi kebutuhan publik serta menjadi sosok pemimpin yang dirindukan masyarakat bisa menjadi suatu alat untuk bertarung dengan penuh kstaria meskipun harus melawan petahana. Tidak ada yang tidak mungkin seorang petarung sejati akan keluar dari kesulitan meskipun hanya sebesar lubang jarum.



Comments

Popular posts from this blog

APPABOTTINGENG RI TANAH UGI II( PERKAWINAN DI TANAH BUGIS )

Mahar Bugis ( Dui Pappenre )

FILSAFAT ORANG BUGIS SEBELUM MERANTAU ( TIGA UJUNG )